potensi energy terbarukan, adalah salah satu Solusi Alternatif yang bisa di Manfaatkan untuk mengatasi krisis Energy yang terjadi dewasa ini. Indonesia sebagai negara yang terletak dalam iklim tropis sangat potensial dalam pengembagan renewable energi, terdapat 236.000 Mwe Energi yang bersumber dari tenaga surya, angin, air, dan panas bumi sehingga berpeluang sebagai energy alternatif pengganti energi fossil (http://www.ristek.go.id/).
Tapi hingga saat ini belum ada manuver-manuver pada tataran aksi yang dilakukan pemerintah. Pada tahun 2008, pemerintah menganggarkan 66,2 Triliun untuk dana pengentasan Kemiskinan nasional, pengalokasian dana tersebut melaui program BLT(bantuan langsung tunai),BOS (Bantuan Operasional Sekolah), PNPM,dan Pembagian Kompor Elpiji gratis. Akan tetapi perhatian pemerintah terhadap kebutuhan konsusmi energy masyarakat secara luas dan berkelanjutan, belum menyentuh level provinsi. yang mengkibatkan konsumsi kebutuhan energy hingga saat ini belum merata. Dan tidak adanya badan pemerintah yang serius dalam melakukan kajian-kajian dan aksi untuk menekan kerentanan akibat konsumsi energy yang terjadi dewasa ini.
India memiliki Ministry of New and Renewable Energy yang merupakan instansi pemerintah di India yang bertugas untuk mengembangkan energi baru dan terbarukan dalam rangka pemenuhan kebutuhan energi. Kebutuhan akan energi baru dan terbarukan di sana dilakukan melalui peningkatan produksi dalam negeri sejalan dengan kebijakan diversifikasi energi, dan direncanakan pada tahun 2032 dapat mencapai 5-6 persen energi mix terutama untuk mengkonversipemakaian batubara dan minyak bumi.ini adalah salah satu bukti keseriusan dari Negara sungai gangga dalam menanggapai kebutuhan energy dan krisis energy global yang terjadi. Ini sangat bertolak belakang dengan kondisi di Indonesia. Di Kementerian Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (PPDT), energi terbarukan hanya menjadi salah satu tugas Bidang Peningkatan Infrastruktur.
pelaksanaan kebijakan pemerintah mengenai praktek pemanfaatan energy terbarukan di india dimulai dari komunitas terkecil yaitu level pedesaan, oleh karena kerentanan terhadap konsumsi energy untuk kebutuhan sehari-hari terjadi di level ini, masyarakat biasa menggunakan kayu untuk memenuhi kebuthuan energy, karena daya beli masyarakat terhadap bahan bakar sangat rendah.
Mengembangkan Energi Alternatif.
Saat ini pemerintah mendorong konsumsi bahan bakar bio di antaranya Bio etanol dan Bio diesel, akan tetapi pemanfaatan energy Bio untuk kebutuhan konsumsi energy bahan bakar masih perlu mendapatkan dukungan subsidi dari pemerintah. Selain itu juga harus ditinjau dari segi ketersediaan bahan baku dan lahan untuk melakukan pembudidayaan terhadap kebutuhan bahan baku, sehingga meminimalisir persaingan antara kebutuhan konsumsi manusia dan konsumsi energi.
Gerakan ini seharus nya dimulai dari bawah, dengan membentuk unit-unit kerja di level komunitas. tidak mesti pemanfaatan energy Bio yang menjadi Fokus Pemerintah dalam menjawab permasalahan energy bagi masyarakat, masih banyak pilihan energy alternative yang amah lingkungan yang bisa di implementasikan ditingkat masyarakat, seperti Biogas dan Briket Arang tempurung sebagai salah satu solusi alternative konsumsi energy domestic rumah tangga.
Saat ini ada salah satu komunitas yang sudah menggunakan biogas sebagai solsui alternative konsumsi energy rumah tangga, di Desa Alue Caplie,Kecamatan Seuneudon, Kabupaten Aceh Utara. Di desa ini masyarakat sudah mengenal Biogas sejak tahun 2007, walaupun hanya tiga digester yang dimiliki hingga saat ini. Banyak manfaat yang sudah dirasakan oleh pengguna biogas. Tetapi membangun digester biogas juga membutuhkan biaya dan partisipasi aktif masyarakat dan Pemerintah dalam mengelola teknologi ini, Selama ini penggunaan biogas didesa ini hanya baru pada beberapa rumah, seharusnya pemerintah lebih peka terhadap permasalahan ini, karena dimasa yang serba sulit masyarakat membutuhkan implementasi-implementas program yang langsung menyentuh level grass root karena mereka sudah jenuh dengan permasalahan yang mereka hadapi selama ini.
Negara bisa saja mengeluarkan Kebijakan penggunaan energy Terbarukan kepada setiap daerah, dengan cara memberikan dana kompensasi bagi daerah-daerah yang berhasil menerapkan pengembangan energy alternative, bagi daerah-daerah yang tidak menerapkan pengembangan energy Alternatif sama sekali harus diberikan penalty. saat ini bahan bakar minyak untuk kebutuhan konsumsi masyarakat memang sudah diturunkan pemerintah, akan tetapi perlu menjadi ingatan kita bersama, mengenai konflik yang terjadi di Timur Tengah, politisasi minyak bisa saja dimainkan oleh Negara-negara kaya Timur Tengah untuk menekan Agresi Israel terhadap Palestina, yang bisa berdampak pada naik nya lagi harga minyak, jadi sudah saat nya pemerintah bertindak cepat untuk segera melakukan kerja-kerja penerapan teknologi Energi alternative, dengan melibatkan semua pihak untuk mengatasi krisis energy bagi masyarakat.
Comments